Berikut ini adalah kutipan dari ajaran sang Janasuci tentang menjaga intelek [nous].
“Jika kamu mendapati dirimu membenci sesamamu dan [kamu] menolak kebencian ini dan kamu melihat kebencian itu melemah dan undur darimu, jangan bersukacita dalam hatimu; sebab undurnya hal itu adalah tipuan dari roh-roh jahat…”
“Roh-roh jahat secara licik akan undur untuk beberapa waktu dalam harapan bahwa kita akan berhenti menjaga hati kita, dan berpikir kita telah memperoleh kedamaian”
Mereka sedang mempersiapkan serangan kedua yang lebih buruk daripada yang pertama; mereka telah meninggalkan pasukan mereka di belakang kota dan memerintahkan mereka untuk tetap disana [belakang kota]. apabila kamu keluar untuk menyerang mereka, mereka akan lari dari hadapanmu dalam kelemahan. Tetapi jika hatimu sangat bergembira karena kamu telah memukul mereka mundur, dan kamu meninggalkan kota.”
“Beberapa dari mereka akan menyerangmu dari belakang sedangkan sisanya akan berdiri tepat di depanmu; dan jiwamu yang malang akan dijerat diantara mereka tanpa ada cara untuk melarikan diri.”
“Mereka secara tiba-tiba menyerang jiwamu yang tidak bahagia dan menjeratnya seperti burung. Menguasai jiwamu dan menariknya dengan tidak berbelas kasihan kepada segala jenis dosa, lebih buruk daripada dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya dan yang untuknya kita memohon pengampunan.”
“Kota itu adalah Doa. Penolakan adalah hardikan melalui Kristus Yesus. Landasannya ialah kuasa yang sanggup mengalahkannya.”
“Marilah kita berdiri, dengan takut akan Allah, dan berjaga-jaga atas batin kita, melakukan kebajikan yang akan memeriksa segala kejahatan musuh-musuh kita.”
Sang Janasuci ingin mengajarkan bagaimana seharusnya kita tidak lengah, tetap menghidupi keberjagaan batiniah, jangan abaikan kehidupan doa dan hardiklah iblis beserta roh-roh jahatnya dengan Doa Puja Yesus sambil kita menerapkan kebajikan dan hidup dalam takut akan Allah.
