Tugas Para Rasul untuk memberitakan Injil :

Empat Injil berisikan Iman para rasul didalam Pribadi Tuhan Kita Yesus Kristus- Sang Juru Selamat. Iman adalah batu karangka yang atasnya Gereja Kristus dibangun ( Mat 16:18). Dan iman ini harus diberitakan keseluruh dunia karena pekerjaan Kristus mempunyai karakter semestawi. Kristus adalah Juruselamat dunia, inilah mengapa Kristus, setelah kebangkitan, telah menugaskan para rasul untuk memberitakan Injil keseluruh bangsa. Maksud penampakkan Kristus selama empat puluh hari setelah kebangkitanNya adalah untuk memprakarsai para murid masuk kedalam misteri kerajaan Allah dan mempersiapkan mereka bagi pekerjaan Gereja (Kis 1:1-8). Js. Matius menjelaskan dalam Injilnya mengenai tugas mulia dan agung ini secara singkat namun maha penting Yaitu :

“Yesus mendekati mereka dan berkata :”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” ( Mat 28:18-20).

Penjabaran tetang tugas ini akan lebih jelas dan lugas dengan melihat apa yang dikatakan oleh Js. Yohanes dalam Injilnya bahwa :

“Maka kata Yesus sekali lagi :” Damai sejahtera bagi kamu, sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamumenyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20:21-23).

Para murid telah melihat bahwa Kristus telah bangkit dan mereka sangat senang dan bersukacita. Kristus telah memberi salam pada para muridNya dengan salam “damai sejahtera” dan telah mengutus mereka pergi keseluruh jagad persis sama sebagaimana Bapa mengutus Dia kedalam jagad ini ( Yoh 17:18). Pekerjaan para rasul dan Gereja adalah tugas pengampunan dosa-dosa sebagai suatu kelanjutan dari pekerjaan Kristus. Pengampunan dosa dan hidup kekal datang dan muncul bersama-sama dengan iman didalam Kristus dengan disertai tindakan-tindakan kasih dan kesatuan mistikal antara manusia dengan Kristus melalui sakramen yang terselenggara dalam Gereja melalui diri para Imam yang tertahbis ((Mark 16:16). Untuk pekerjaan inilah Kristus telah melimpahkan berkatNya pada para murid dengan kuasa dan anugerah Roh Kudus. Pekerjaan mereka telah menjadi perjaan Roh Kudus ( Yoh 1:7-15).

Tindakan menghembusi nafas seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes 2:22, mengingatkan kita pada penghembusan nafas pada Penciptaan pertama yang terdapat dalam Kitab Kejadian 2:7. Disini sekarang, Kristus telah menyalurkan Roh sebagai kuasa Illahi bagi ciptaaan baru didalam Kristus – Kelahiran kembali Umat manusia. Pekerjaan Kristus adalah rekreatif energi Allah atau daya kuasa Allah untuk seluruh dunia.

Js. Yohanes dan Pentakosta :

Menurut Sejarah, Sang Roh Kudus datang dalam cara yang cukup jelas pada hari Pentakosta, dan ini menunjukkan bahwa pekerjaan Gereja sungguh telah mulai. Js. Yohanes seakan-akan tergesa-gesa menghadirkan Yesus dan menugaskan para muridNya serta melimpahkan pada mereka kuasa Roh Kudus pada Hari Kebangkitan itu sendiri. Injil-injil yang ada terutama menaruh perhatian penuh pada kehidupan Kristus, mulai dari kelahiran sampai pada kebangkitanNya dari antara orang mati. Js. Lukas dalam Injilnya berbicara tentang kenaikanNya hanya dengan beberapa kata, sementara Js. Yohanes sebelum menutup Injilnya, ingin berbicara tentang semua pengalaman rohani yang para murid telah punyai ketika mereka melihat Kristus telah bangkit : tugas untuk melakukan pekekerjaan Injil, dan pengalaman duniawi yang lain yang telah mereka miliki yaitu Kristus telah menghembusi nafas pada mereka.

Dalam hati para rasul, kelahiran, salib, kebangkitan, kenaikan dan bahkan hari pentakosta merupakan satu kesatuan integral akan peristiwa illahi bagi keselamatan dunia. Inilah mengapa Js. Yohanes tidak menunggu sampai hari Pentakosta untuk memberitahu kita tentang Sang Roh Kudus. Kristus telah bangkit dan telah mengalahkan dosa dan kematian. Dengan kehadiran dan nafas dari Kristus yang telah bangkit, para murid telah mengalami Roh Kudus mengisi jiwa mereka dan menciptakan mereka kembali sebagai manusia baru didalam Kristus. Dari fakta inilah Js. Yohanes dalam Injilnya dapat memahami secara jelas antara Roh dalam Pentakosta dan Roh dalam kebangkitan.

Roh yang sama telah diberikan pada hari Pentakosta dengan cara yang lebih jelas dan nyata, dengan demikian pekerjaan Gereja secara resmi telah dimulai. Ia adalah Roh yang sama yang diberikan pada orang percaya saat masuk dalam Sakramen Baptisan dan segenap hidup mereka.

Tugas para rasul untuk melakukan pekerjaan Gereja adalah juga diberikan pada kita dalam cara yang berbeda melalui penampakkan Kristus di laut Galilea. Kristus telah menampakkan diri di laut sebagaimana Ia telah lakukan ketika memanggil para muridNya yang pertama ( Yoh 21:1-23, Mat 3:18-22, Luk 5:1-11). Dengan tiga pertanyaan : “Petrus apakah kamu mengasihi Aku?” Kristus mendudukan Petrus dalam tugas partoralnya : “gembalakan domba-dombaku….ikutlah Aku” Dan Petrus mengikuti Kristus sebagai gembala jemaatNya, bahkan pada kematiannya diatas salib. Js. Yohanes juga murid kekasih Yesus, juga telah mengikut Yesus, namun tidak dengan cara yang sama sebagaimana Js. Petrus.

Kitab Kisah Para Rasul :

Sebagaimana kita telah katakan, Maksud Injil terutama adalah untuk menunjukkan pada kita bahwa Yesus Orang Nazaret bukanlah sekedar seorang manusia, tetap Mesiah atau Kristus, Anak Allah, Sang Juruselamat, Tuhan dan Allah yang telah diantisipasi. Kesadaran apa yang sedang Kristus cari ini adalah datang dari Orang-orang terutama dari para muridNya. Dan menjadikan mereka sadar adalah kebangkitan Kristus itu sendiri. Pengakuan Iman oleh Thomas adalah meterai akhir atas iman para murid. Melalui kebangkitanNya penampakkan-penampakkan Kristus, sebagaimana telah kita catat, para murid secara penuh dimasukkan kedalam misteri Kristus yaitu : bahwa segenap kuasa di atas bumi dan didalam sorga telah diberikan kepada Dia dan bahwa melalui Dia Kerajaan Allah telah menjadi kenyataan dalam sejarah. Akhirnya diutus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan untuk memanggil orang-orang untuk percaya dan diselamatkan, untuk masuk kedalam Kerajaan Allah dan mempunyai hidup yang kekal.

Apa yang para rasul telah beritakan dan bagimana Gereja telah bertumbuh dan berkembang dicatat secara pokok dalam Kitab Perjanjian baru yang disebut dengan Kitab Kisah Para rasul. Kitab ini ditulis sebagai jilid kedua dari tulisan Js. Lukas. yang juga telah menulis Injil kepada Theophilos. Tujuan Js. Lukas adalah untuk menjelaskan pada kita pekerjaan para rasul dan perluasan Injil melalui kuasa Roh Kudus. Inilah mengapa kitab ini sering dipandang sebagai Sejarah Roh Kudus dalam memperluas dan mendirikan Gereja sampai keujung dunia sejauh Roma dan Spanyol.

Kitab Kisah Para Rasul tidak berbicara tentang semua rasul, pun memberikan suatu cerita penuh tentang perbuatan dan pengajaran mereka, karena hal itu tidaklah mungkin bagi Js.Lukas untuk menuliskan semuanya itu (Yoahnes 21:25). Yang diberikan Js.Lukas pada kita dalam kitabnya adalah garis besar tentang kehidupan Gereja Apostolik yang pertama, poin-poin pokok iman Kristen dan pengalaman rohani para rasul.

Sebagaimana kita baca dalam Kitab Para rasul, kita harus sadar bahwa ketika ia ditulis (tahun 70 masehi) iman didalam Kristus telah diwujud nyatakan sebagaimana ia muncul dari kehidupan dan pengajaran Kristus, dari salib, kebangkitan, kenaikan, Pantekosta dan dari pengalaman rohani para rasul. Semua orang percaya telah menghidupi keseharian dengan iman ini, setia pada pengajaran dan persekutuan para rasul, perjamuan kudus (pemecah-mecahan roti) dan berdoa. Untuk alasan inilah cerita Kitab kisah para rasul, tidak kurang daripada semua kitab lain yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Karena itu untuk mengerti ungkapan-ungkapan secara jelas tentang Kitab Kisah Para rasul, pertama-tama yang harus kita sadari adalah bahwa semua kitab perjanjian baru dan perjanjian lama, dan terutama semua ide-ide dan harapan-harapan tentang datangnya Mesiah adalah milik bangsa yahudi. Dan atas dasar harapan bangsa Yahudi akan datangnya Mesianik inilah, Kitab kisah para rasul ini berbicara tentang Kristus sebagaimana hal ini juga dapat kita lihat dalam semua kitab Perjanjian Baru. Dan diatas semuanya ini, Kita juga perlu ingat akan kehidupan Gereja. Para Pembaca pertama dalam Kitab Perjanjian baru telah menghidupi iman mereka dalam Kristus atas dasar kerygma (berita) Apostolik dan dalam penyembahan Gereja keseharian.

Pentakosta :

Pentakosta adalah peristiwa sejarah yang paling agung dalam kehidupan Gereja. Pada hari itu Roh Kudus turun dengan cara yang luar biasa atas diri para rasul, guna memberitakan kerygma Injil dan untuk mensahkan berdirinya Gereja Kristus diatas dunia. Sang Roh Kudus telah dijanjikan oleh Allah lama sebelumnya dalam era Perjanjian Lama atau dalam perkataan lain bahwa janji ini diberikan terutama selama taraf akhir dunia yaitu dizamannya Mesiah (Yoel 2:28, Ezra 36:26-27). Kristus sendiri sering berbicara tentang Roh Kudus (Mat 10:19-20, Yoh 14:16)

“Tetapi kamu akan menerima kuasa ketika Roh Kudus turun atasmu, dan kamu akan

menjadi saksiKu di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke

ujung dunia” (Kis 1:8).

Sepuluh hari setelah kenaikan Kristus, dan empat puluh hari setelah kebangkitanNya, Sang Roh Kudus telah menampakkan diri secara tiba-tiba dalam bentuk suatu angin kencang yang telah memenuhi rumah dimana para rasul telah sedang berkumpul disana. Dan didalam bentuk lidah-lidah api, Sang Roh Kudus turun dan hinggap pada diri masing-masing Rasul (Kis 2:1-4).

Dengan kedatangan Sang Roh Kudus yang luar biasa ini, jaman baru telah mulia dimana Sang Roh Kudus tetap tinggal dalam kehidupan Gereja. Apa saja yang dikatakan dan dikerjakan dalam Gereja adalah dikatakan dan dikerjakan dengan anugerah Sang Roh Kudus. Ia adalah Sang Roh Kudus yang telah menerangi para rasul untuk memberitakan Kristus, dan ia adalah Dia yang telah mengadakan banyak mujizat yang telah menegaskan iman. Sang Roh Kudus yang sama akan menerangi para pemimpin Gereja untuk mengajar Firman Allah dan ia adalah Dia yang akan membuka hati-hati orang percaya untuk menerima Firman Allah dan untuk hidup dalam cara orthodox iman dalam Kristus sampai akhir jaman.

Sang Roh Kudus dan Karya Keselamatan :

Sang Roh Kudus diperkenalkan pada kita dari Perjanjian Lama yaitu dari permulaan Dia bekerja untuk menyempurnakan ciptaan (Kej 1:2). Ia telah berbicara kepada para nabi dan pemimpin Israel. Ia memainkan peranan yang sangat penting dan khusus dalam kelahiran Kristus dan dalam pelayananNya ( Luk 1:35, Mark 4:1, 12:28). Kristus telah berjanji pada para muridNya bahwa Sang Roh Kudus akan menuntun mereka dalam menjalankan misi apostolic mereka (Luk 12:11-72, 24:49), hal yang sama juga dinyatakan dalam Injil Yohanes bahwa :

1. Sang Roh Kudus adalah Pribadi atau penghibur yang lain atau “Paraclete”, Ia adalah Pribadi terpisah dari Sang Bapa yang mengirim Dia melalui Pribadi Anak guna melanjutkan karya yang telah dilakukan oleh Sang Anak.

2. Sang Roh Kudus keluar dari Sang Bapa( Yoh 15:26), memiliki keberadaan kekal

Nya didalam Sang Bapa sebagai Sumber, sama sebagaimana Sang Anak lahir secara kekal dari Sang Bapa.

3. Sang Roh Kudus dikirim dalam saat kedalam dunia oleh Sang Bapa melalui Sang Anak (Yoh 14: 16,26, Yoh 15:26, 16:8) dan tetap tinggal dalam Gereja selamanya (Yoh 14:16) guna melanjutkan karya penebusan Kristus didalam Gereja.

Waktu Pengutusan Sang Roh Kudus :

Menurut Js. Yohanes dalam injilnya, Sang Roh Kudus akan datang kedalam dunia setelah Salib. Diwaktu itu Sang Anak akan dimuliakan, akan naik sorga dan duduk disebelah kanan Sang Bapa, dan akan mengutus Sang Roh Kudus kepada para murid dan Gereja, dan fakta ini dapat kita lihat dalam injil Yohanes 3:5-14,4:23,6:62-63. Tetapi Js. Yohanes menekankan ini dalam pasal 7:37-39, terkait dengan cerita tentang perpisahan Kristus dengan para muridNya bahwa : “Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun diantara kamu yang bertanya kepadaKu : kemana Engkau pergi ? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu : Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu…”(Yoh 16:5-8).

Ia Akan Memberi Kesaksian Tentang Aku :

Sang Roh Kudus datang kedalam dunia tidaklah membawa membawa pengajaranNya sendiri, dan juga tidak membawa pekerjaan lain dari diriNya sendiri, namun akan memberi kesaksian tentang pengajaran dan karya Kristus. Ia mulai dari bekerja yang Kristus telah lengkapi dengan salib, Kebangkitan dan melanjutkan dari pokok itu untuk membawa kehidupan kekal untuk semua orang percaya bagi generasi yang akan datang.

Dalam karya keselamatan ini, selalu terkait dengan tiga Pribadi Sang Tritunggal Mahakudus (Yoh 5:19-23, 10:30,17:10). Kata-kata Sang Roh kudus adalah kata-kata Sang Anak juga Sang Bapa, Ia mendapatkan segala sesuatu dari Sang Bapa (Yoh 12:49,14:10). Roh Kudus berbicara apa yang Ia dengar dari Sang Bapa, Ia mendapatkan segala sesuatu dari Sang Bapa. Tetapi Sang Roh Kudus yang ada secara kekal dan secara kekal pula keluar dari Sang Bapa, tidak mendengar dari Sang Bapa sesuatu yang lain tetapi kehendak kekal dari Allah Tritunggal bagi keselamatan dunia didalam Kristus. Jadi Sang Roh Kudus, datang kedalam dunia memberi kesaksian tentang Kristus bagi kemuliaan Kristus dan sang Bapa. Roh Kudus membawa kita kepada Kristus dan melalui Kristus, kita datang kepada Sang Bapa – kepada Allah Tritunggal. Dan Para Rasul diterangi oleh Sang Roh Kudus untuk memberitakan Kristus dimana-mana dan memuliakan Dia (Yoh 15:26-27).

Ungkapan yang mengatakan bahwa : “Jikalau Aku pergi (kepada Sang Bapa), Aku akan mengutus Penghibur untuk berada besama denganmu selamanya”, mengajar pada kita bahwa karya Kristus harus mendahului kedatangan Sang Roh Kudus, harus mendamaikan manusia dengan Allah dan mempersiapkan secara baik dasar untuk karya Sang Roh Kudus. Dengan Salib Kristus kemanusiaan sekali lagi datang mendekat pada Allah dan telah mendapatkan posisinya semula dalam kehadiran Allah sehingga Sang Roh Kudus boleh bekerja didalam hati umat manusia guna menyucikan mereka dan untuk membentuk Kristus dalam hidup mereka. Mengapa Kristus datang pada saat tertentu ? serta Mengapa Sang Roh Kudus yang bekerja dari permulaan dalam dunia, memulai peranan khususnya dalam karya keselamatan setelah kebangkitan Kristus ? Pertanyaan yang demikian memang suatu pertanyaan yang sukar untuk dijawab, karena ini merupakan misteri kehendak Allah bagi keselamatan kita, dan mereka akan tetap tinggal tak terdekati untuk pikiran manusia. Gereja hidup dalam iman misteri sebagaimana telah dinyatakan secara sungguh pada kita, dan umat percaya menikmati karunia anugerah Illahi, bertumbuh kedalam hidup yang kekal.

Kesaksian Sang Roh Kudus (Yoh 16:7-15) :

Js. Yohanes mengatakan dalam injilnya bahwa : “Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran , Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran..”(Yoh 16:13). Karya pertama dan pokok Sang Roh Kudus adalah untuk menuntun para murid dan Gereja pada seluruh kebenaran misteri keselamatan. Kristus memiliki banyak hal untuk disampaikan kepada para muridNya tentang Pribadi dan karyaNya, tetapi mereka belum dapat mengerti dan belum siap. Saat setelah kebangkitan Sang Roh Kudus datang, Ia akan mengajar kamu segala sesuatu dan mengingatkan kamu akan segala sesuatu yang telah Aku katakan padamu” (Yoh 14:26). Sang Roh Kudus akan tetap mengingatkan para rasul untuk tetap menghidupi kata-kata yang telah Kristus katakan dan kata-kata Kristus itu biarlah sebagai suatu tuntunan rohani yang akan secara bertahap membimbing mereka pada arti yang lebih dalam akan kata-kata IllahiNya sampai akhirnya mereka akan mencapai seluruh kebenaran misteri keselamatan. “Pada hari itu kamu akan menyadari bahwa Aku ada didalam Bapa, dan kamu didalam Aku, dan Aku didalam kamu” (Yoh 14:20). Inilah kedalaman kebenaran Kristen dimana diantara orang percaya saling diam mendiami sama seperti apa yang terjadi dalam Pribadi-pribadi Tritunggal Mahakudus. Karena itu tidaklah salah apa yang menjadi doa Kristus yang terdapat dalam Injil Yohanes 17:11-26. Dan tinggal mentinggali diantara diri orang percaya ini terjadi dan menjadi kenyataan hanya setelah kebangkitan ketika Sang Roh Kudus hinggap pada diri para murid.

Kebenaran Kristus itu begitu mulia dan dalam, ini tak dapat dimasukkan dalam pikiran manusia jika ia tidak dipersiapkan secara psikologi dan rohani. Hanya dengan iman dan dengan terang Sang Roh Kudus hal itu dapat dimengerti, karena jika pikiran yang digunakan untuk mengerti kebenaran Kristus, maka hal itu tak mungkin dapat dipahami, karena kebenaran Kristus merupakan sesuatu yang bersifat misteri dan harus dipahami secara iman. Kita dipanggil untuk mengikuti mereka, untuk mendengar bagaimana Sang Roh Kudus berbicara pada kita melalui mereka, sampai suatu hari kita juga dapat mendengar Roh Kudus membisikkan dalam telinga kita sendiri tentang Kristus yang adalah kebenaran dan kehidupan itu sendiri.

Ia akan Mengumandangkan Peristiwa-Peristiwa akan datang :

Peristiwa-peristiwa akan datang itu terutama menunjuk pada : penderitaan, kebangkitan, kenaikan dan pentakosta. Akan tetapi lebih umum mereka mengikut sertakan seluruh karya Gereja Kristen akan kedatangan Kristus yang kedua kali dan kehidupan Gereja. Semua hal yang disebutkan diatas ini, merupakan kepenuhan dari seluruh kebenaran. Dan kepenuhan kebenaran itu adalah pondasi Gereja itu sendiri dan juga dapat dikatakan sebagai pengalaman iman (Yoh Yoh 26:12-13). “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh 16:8). Pekerjaan lain dari Sang Roh Kudus adalah untuk mengecam dan menentang dunia untuk berpikir secara serius tentang pertanyaan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Ini adalah isu maha penting yang menjadi pusat perhatian orang Yahudi di jaman Kristus. Dan Sang Roh Kudus akan berbicara melalui para rasul mengenai masalah tersebut. Didalam kehidupan rohani Gereja Kristus, dunia dengan ide-ide dan sifatnya tercermin dan terhakimi. Disana seorang dapat melihat apa dosa itu sesungguhnya. Dosa bukanlah ketidak setiaan sesorang maupun hukum lain. Dosa pada esensinya adalah ketidak percayaan, penyangkalan dunia untuk menerima Kristus yang datang sebagai terang kehidupan. Dunia lebih senang untuk tetap tinggal dalam kegelapannya sebab terang wahyu telah menggangu pikiran dan tindakannya, ia tidak ingin untuk dikecam oleh terang (Yoh 3:19-20). Ketidak percayaan inilah esensi dari dosa itu. Ketidak percayaan adalah akar dan esensi segenap dosa yang lain. Orang-orang yang tidak menerima Kristus sebagai terang kehidupan, dikarenakan mereka ingin menjadi Illah dalam diri mereka sendiri. Inilah sesuatu yang setan/ular bisikan pada Adam dan Hawa waktu itu. Tanpa Allah, manusia berdosa, kehilangan tandanya untuk mencapai rupa Allah, manusia tetap telanjang didalam dunia Allah, ia tetap tinggal dalam kegelapan (Yoh 3:19-20, 15:18-25).

“Mengenai kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa (Yoh 16:10). Kita mempunyai banyak pandangan tentang keadilan dan kebenaran. Disini kita harus mengerti kebenaran yang seseorang temukan sebelum pengadilan Illahi. Seluruh kehidupan Kristus telah menyembunyikan suatu pengadilan antara kasih Allah yang dihadirkan oleh Kristus dan dunia orang yang tak percaya. Sementara Kristus berbicara kata-kata ini, Salib yang dikenakan Dia itu, telah menjadikan para musuhNya menganggap telah memenangkan pengadilan. Tetapi Sang Roh Kudus yang telah membangkitkan Kristus yang diutus itu, dan pekerjaan yang menyehatkan yang dilakukan dalam kehidupan Gereja, menyatakan bahwa dalam pengadilan Kristus ini, memang Dialah yang muncul sebagai pemenang dan yang pergi kepada Bapa dengan membawa kemenangan tersebut. Perginya Kristus kepada Sang Bapa adalah merupakan bukti bahwa Kristus adalah pribadi yang benar. Dimana Kristus sekarang berada dalam dunia roh, dan orang-orang tidak dapat melihat Dia dengan mata jasmani mereka serta tak dapat mengerti dengan menggunakan kretiria pengetahuan duniawi. Akan tetapi para murid melihat Dia melalui Iman dengan bantuan Sang Roh Kudus, yang Sang Kristus telah kirim pada kita (Yoh 16:22,14,18-23).

Banyak orang mengeluh bahwa tidak ada keadilan didalam dunia dan banyak yang lain mengabaikan keadilan sama sekali. Tetapi harus dimengerti bahwa keadilan itu memang ada dan itu adalah milik Illahi. Dikatakan sebagai milik Illahi karena keadilan adalah kehendak Allah untuk menyelamatkan dunia dalam Kristus. Js. Paulus secara pasti telah memberitahu pada kita bahwa Kristus telah mati bagi kita sebab Allah mengasihi keadilan dan mengutuk ketidak-adilan (Rom 1:17-18, 3:25-26, ll Kor 5:19-21). Kristus adalah pernyataan keadilan Allah. Dan dengan salib, setan Sang Penguasa dunia ini dihakimi (Yoh 16:11). Sebelum pekerjaan terang terang Kristus dan Gereja, dunia tidak percaya, mengabaikan, tak adil dan membenci sebagaimana dinyatakan pada jumat agung pertama telah berdiri mengutuk diri sendiri. Dengan terang Sang Roh Kudus, setiap orang telah mengetahui bahwa raja dunia ini tidaklah adil, dikutuk, dibuang dari dinastinya dan kehilangan pengaruhnya atas diri umat manusia. Sebagai akibat Kerajaan Allah datang atas kita(Yoh 12:326, 14:30), Kristus mengatasi dunia ketidak adilan dan mengutuknya. Dan Iman Gereja akan terus mengatasi ketidak-adilan sebagaimana ia terus berjuang untuk berdiri tegak didalam dunia dan mengubah dunia kedalam dunia Allah, dunia keadilan dan kerajaan Allah ( Yoh 16:33, 1Yoh 5:4-5). Js. Paulus juga menjelaskan bagi kita mengenai pekerjaan Sang Roh Kudus di dalam kehidupan Gereja (Rom 8:15-19). Orang percaya akhirnya bebas dari kuasa Iblis, sehingga dapat berteriak “Aba-Bapa” dan Sang Roh Kudus, Sang Penasehat yang lain, meneruskan pekerjaan Kristus pada kesudahannya.

Doktrin Sang Tritunggal Mahakudus :

Dengan turunnya Sang Roh Kudus secara nampak, kita mempunyai pernyataan secara penuh akan Allah Tritunggal Mahakudus, sebagaimana Ia telah nyatakan pada kita dalam karya penciptaan dan keselamatan dunia. Manausia tidak pernah dapat mengenal Allah dalam dirinya sendiri, karena Allah dalam esensiNya dan dalam kehidupanNya terdalam tak dapat dikenal oleh siapapun. Ini Membuktikan bahwa Allah itu berbeda dengan mahluk dan esensi dari mahluk yang diciptakan itu tidaklah sama dengan esensi Allah. Kita manusia mengetahui Allah hanya dalam dan melalui daya kuasaNya, hanya sebatas Ia menyatakan diriNya sendiri kepada kita melalui Diri Sang Firman, Ia datang pada kita dalam karya penciptaan, pemeliharaan dan karya keselamatan bagi dunia. Kita mengetahui apa yang Allah lakukan, bagaimana Ia bertindak dan berkerja dengan umat manusia dan dunia. Dalam Perjanjian Lama, kita datang untuk mengetahui Allah Bapa itu sebagai Sang Pencipta, melalui Sang Firman dan Roh Kuduspun juga berada bersama-sama Sang Firman dalam karya penciptaan tersebut.

Didalam Perjanjian Baru, kita datang untuk mengetahui Sang Anak yaitu Logos Allah sebagai Allah Sang Juru selamat. Didalam Kristus, Allah Sang Firman menyatakan diri dalam daging ( 1 Tim 3:16), dan bahkan ditandaskan bahwa Sang Firman yang menjelma Yesus Kristus sebagai cermin dari Allah itu sendiri, itu sebabnya tidaklah heran jika Js. Yohanes dalam injilnya menandaskan bahwa : “Ia yang telah melihat Aku, telah melihat Sang Bapa (Yoh 14:9). Di dalam kehidupan Gereja, kita datang untuk mengetahui Sang Roh Kudus sebagai Allah yang kekal yang menyempurnakan karya keselamatan.

Perjanjian Baru bukanlah suatu sistim doctrinal. Para Rasul tidak mendogmatis secara teori tentang Allah. Mereka hanya berbicara mengenai misteri keselamatan kita didalam Kristus atas dasar pengalaman mereka sendiri. Dan juga disana kita melihat pribadi-pribadi Sang Tritunggal Mahakudus dinyatakan secara terpisah pada kita dalam mengemban karya keselamatan. Disamping Allah, kita juga melihat dalam Perjanjian baru, bahwa Sang Anak atau logos itu telah menjadi manusia demi keselamatan kita manusia dan dunia. Kita melihat Dia sebagai “Gambar Allah yang tak kelihatan”, yang sulung diantara semua ciptaan, bukan yang pertama diciptakan karena olehNya segala sesuatu diciptakan, yaitu: hal-hal yang ada didalam sorga dan diatas bumi, yang kelihatan dan tak kelihatan.

Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia, didalam Dia segala sesuatu melekat bersama-sama. dan Dia, sebagai kepala Gereja, menyelamatkan dunia dan mendamaikan dunia dengan Allah (Kol 1:15-23, 2:9-19, Ef 1:19-23, Fil 2:6-11). Aku dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30, 1Tim 3:16). Para Rasul mengakui Dia sebagai Allah, Tuhan dan Juru selamat, mereka berdoa dan memuji bagi Dia. Kita juga melihat dalam Perjanjian baru bahwa Roh Kudus meneruskan dan memenuhi karya Kristus secara kekal dalam Gereja. Sang Roh Kudus memberi karunia-karunia roh, memproklamasikan para Bishop/Reksagama, tinggal dan berdoa dalam hidup kita (kis 2:1-4,20,28, I Kor 12:1-31, Gal 4:6).

Para Bapa Gereja Dan Tradisi Kudus :

Keyakinan dalam tiga pribadi Tritunggal Mahakudus, sebagaimana ini dinyatakan dalam misteri keselamatan didalam Kristus, dipelihara secara jelas dan tepat oleh Matius, dan ini nyata terlihat dalam ungkapannya bahwa :

“karena itu, pergilah dan jadikan semua bangsa muridKu, baptiskan mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19.

Mereka yang akan dibaptis mengaku, bahwa keselamatan itu diberikan pada mereka oleh tiga pribadi yaitu Allah Tritunggal Mahakudus yang kepadaNyalah mereka mengabdikan diri mereka sendiri. Pengakuan bahwa keselamatan itu diberikan oleh Tritunggal Mahakudus melalui diri Sang Kristus itu diwujudkan dalam Iman serta terpelihara dalam Gereja, dan hal ini nyata sekali terlihat dari doa-doa yang dipanjatkan, kidung-kidung dan doxology-doxologi yang ditujukan pada Sang Tritunggal Mahgakudus.

Iman Gereja dalam Allah ini yaitu dalam tiga Pribadi Tritunggal Mahakudus adalah paradox dari iman Kristen. Namun ini adalah suatu realita yang tak dapat dibantah, yang dinyatakan melebihi pikiran rasional apapun dan tidak dapat didekati, tetapi oleh iman Gereja, hal tersebut dapatlah terdekati. Di dalam kehidupan Gereja, disana telah nampak dari waktu ke waktu, bahwa orang-orang yang telah mencoba untuk mengerti realita Illahi dengan menggunakan pikiran mereka, maka hasilnya adalah kejatuhan dan masuk kedalam katagori bidat. Pada masalah inti inilah, karya Para Bapa Gereja dimulai. Memang harus diakui bahwa Para Gereja tidak menyangkal akan kuasa dan kemampuan pikiran manusia, karena mereka sendiripun menggunakan pikirannya melalui pergumulan yang besar untuk mengerti misteri Illahi ini. Namun mereka tidak sadar bahwa ada sesuatu yang bersifat misteri yang pikiran manusia tak diijinkan untuk bermain disana, artinya pikiran manusia tidaklah dapat menjadi kretiria kebenaran dan menentukan doktrin iman. Otak manusia tidak pernah mampu untuk mengerti dan mengisi misteri Illahi, yang dapat dimengerti dan diikuti adalah rasa kagum yang luar biasa akan iman dan dialami dalam hati. Keyakinan Gereja ini dirumuskan oleh Js. Yohanes dari Damaskus dengan menggunakan istilah-istilah klasik. Tuhan adalah tak terbatas dan tak dapat dipahami, dan hanya melalui keterbatasan dan ketakmampuan itulah, manusia dapat memahami Allah. Kita tahu bahwa Allah itu ada, tetapi bukan apa Ia itu, karena Allah yang dapat dikenal oleh pikiran itu, bukanlah Allah yang sungguh.

Atas dasar ungkapan-ungkapan Perjanjian baru tentang tiga pribadi Tritunggal Mahakudus dan iman mereka di dalam kehidupan Gereja, Para Bapa Gereja mengahakimi para bidat dan meluruskan doktrin-dotrin yang ada, untuk mengamankan integritas Iman. Dasar Iman seluruh Gereja adalah fakta bahwa Allah menyelamatkan kita melalui Sang Anak di dalam Sang Roh Kudus, sebab kita tidak diselamatkan melalui budi baik dan kemampuan kita sendiri, namun kita diselamatkan oleh Allah melalui Anak dalam Roh Kudus. Dengan iman inilah, dalam hati mereka diterangi oleh Roh Kudus, sehingga Para Bapa Gereja mengerti Doktrin Tritunggal Mahakudus secara gamblang, jelas dan akurat, dan pada akhirnya doktrin Tritunggal Mahakudus ini dirumuskan secara resmi oleh Para Bapa Gereja pertama pada tahun 325 AD, dan yang kedua pada tahun 381 AD, melalui Konsili Ekumenikal, dengan symbol-simbol iman atau Pengakuan Iman Nikea yang terdapat dalam Gereja sampai saat ini.

Berdasarkan kaidah Iman yaitu Pengajaran kehidupan seluruh Gereja, maka Para Bapa Gereja mencoba untuk menjaga kemanunggalan Allah dan perbedaan keberadaan dari masing-masing Pribadi Tritunggal mahakudus seperti yang dinyatakan dalam misteri keselamatan dalam Kristus. Sedangkan doktrin-doktrin teologi yang dirumuskan mereka adalah demikian :

– Satu Allah karena sehakekat dalam ke Allahan, tetapi Tritunggal – tiga pribadi karena ketrpisahan dalam atribut Illahi.

– Anak secara kekal dilahirkan dari Sang Bapa, sementara Roh Kudus secara kekal keluar dari Sang Bapa.

– Bapa adalah Allah yang dariNya segala sesuatu datang kedalam keberadaan, Sang

Anak adalah Allah yang melaluiNya segala sesuatu muncul kedalam keberadaannya.

– Anak dilahirkan dilahirkan dari Sang Bapa secara kekal dan dalam waktu telah menjelma untuk keselamatan dunia.

– Roh Kudus keluar dari sang Bapa secara kekal dan dalam waktu dikirim kedunia

untuk melengkapi karya keselamatan dalam Kristus

– Tiga pribadi itu berbagi, saling mendiami satu sama lain dan satu esensi, satu ketuhanan, satu kuasa dan satu daya kuasa atu energi.

Saat ini seseorang tidak memerlukan ungkapan-ungkapan teologis seperti halnya pengetahuan rasional secara independen, tetapi yang diperlukan seseorang adalah suatu rumusan secara sistimatik akan kebenaran-kebenaran yang dinyatakan dalam Kristus, dimengerti dan diterus sampaikan pada kita oleh Para Rasul.

Doktrin-doktrin yang demikian ini adalah definisi (arti) iman, dan doktrtin-doktrin ini dalam Gereja dijadikan suatu pagar untuk menjaga kesatuan iman dan menjamin satu kebenaran yang dinyatakan melalui Gereja. Dengan dijadikannya doktrin-doktrin ini sebagai pembimbing, maka seharusnya kita tidak berpikir secara terpisah sebagai individu-individu akan masalah iman. Kita dapat melihat dan mengakui iman kita dengan dengan membagikan pikiran dan kesadaran seluruh Gereja. Di dalam Gereja mula-mula Js. Paulus berjuang sedemikian gigihnya untuk memelihara kesatuan iman kita.

@minOCS

Share
Published by
@minOCS

Recent Posts

Pentakosta: Roh Kudus Hadir dan Bekerja dalam Gereja Sepanjang Zaman

Basilius Andrew Lucas Tjong; Rm. Yohanes Bambang Cahyo Wicaksono Artikel disadur dari jurnal teologi “The…

3 months ago

Patriarch Exarchate of Southeast Asia in the city of Mojokerto, East Java, Indonesia

On August 1, 2024, Metropolitan Sergius, Patriarch Exarchate of Southeast Asia, Metropolitan of Singapore and…

1 year ago

Masa Catur Dasa Dalam Menyambut Paskah Kristen Orthodox: Berpantang Makan dan Puasa Total Hingga 40 Hari

Para biarawan Ortodoks sedang melakukan perjamuan makan bersama. Sumber: pinterest.com Mojokerto - Umat Kristen Ortodoks…

2 years ago

Romo Yohanes menghadiri undangan forum kebangsaan peringatan Hari Pahlawan.

Kegiatan Akbar Mensyukuri Hari PAHLAWAN 2023 oleh PCTA Indonesia (Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia) pada…

2 years ago

HIDUP ASKETIK

Kehidupan asketik adalah panggilan bagi setiap umat Kristen. Kehidupan asketik tidak berkaitan dengan apakah dia…

3 years ago