14.000 BAYI KUDUS DARI BETHLEHEM

RABU, 11 JANUARI 2023

Ketika orang Majus dari timur tidak kembali ke Yerusalem dari Betlehem untuk memberi tahu Herodes tentang Raja yang baru lahir tetapi, atas perintah malaikat, kembali ke tanah air mereka melalui jalan lain, Herodes menjadi murka seperti binatang buas dan memerintah semua anak yang berusia di bawah dua tahun di Bethlehem dan sekitarnya untuk dibunuh. Perintah raja yang menakutkan ini dilakukan sesuai dengan surat peraturan yang ia buat. Tentara memenggal beberapa anak dengan pedang, menghantamkan yang lain ke batu, menginjak-injak yang lain di bawah kaki, dan mencekik yang lain dengan tangan mereka. Tangisan dan ratapan para ibu naik ke surga, Ratapan, dan tangisan pahit; Rahel menangisi anak-anaknya (Yeremia 31:15, Matius 2:18), seperti telah dinubuatkan. Kejahatan terhadap banyak anak yang tidak bersalah ini dilakukan setahun setelah kelahiran Kristus, pada saat Herodes berusaha menemukan Bayi Yesus. Dia bertanya pada Zachariah tentang putranya Yohanes, sehingga dia dapat membunuhnya, karena dia mengira bahwa Yohanes adalah raja baru itu. Karena Zachariah tidak menyerahkan Yohanes, dia dibunuh di Bait Suci atas perintah Herodes. St. Simeon sang Penerima Tuhan juga akan dibunuh segera setelah Penyerahan Yesus ke Bait Allah, seandainya dia belum meninggakan dunia ini. Setelah membunuh anak-anak di Bethlehem, Herodes berbalik melawan para tetua Yahudi yang telah mengungkapkan kepadanya di mana Mesias akan lahir. Dia kemudian membunuh Hyrcanes, Imam Besar, dan tujuh puluh tetua Sanhedrin. Jadi, mereka yang telah setuju dengan Herodes bahwa Bayi raja yang baru harus dibunuh mereka juga berakhir dengan kematian. Setelah itu, Herodes membunuh saudara laki-laki, perempuan, istri dan ketiga putranya. Akhirnya hukuman Allah datang padanya: dia mulai gemetar, kakinya bengkak, bagian bawah tubuhnya menjadi busuk, dan cacing keluar dari luka; hidungnya tersumbat dan bau yang tak tertahankan keluar dari dirinya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, dia ingat ada banyak tawanan orang Yahudi di penjara, dan dia memerintahkan agar mereka semua dibunuh agar mereka tidak bersukacita atas kematiannya. Dengan demikian, penguasa yang mengerikan ini menyerahkan jiwanya dengan tidak manusiawi dan menyerahkannya kepada iblis untuk menjadi miliknya secara kekal.

Scroll to Top